Hari pertama masuk kantor, saya seperti di ‘dunia lain’. Sebuah fenomena yang mana orang disekitar sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ada yang sedang fokus dengan laptopnya, ada yang asyik bertelepon dengan customer dan lain sebagainya. Sebenarnya saya ingin berinteraksi dengan para rekan kerja, namun ternyata sulit untuk dilakukan. Kemudian kepenatan dan kemalasan datang menghampiri menurunkan produktivitas diri. Singkat cerita, saya tidak betah dengan lingkungan kerja seperti itu. Akhirnya, saya pun memutuskan mundur sekaligus untuk fokus kuliah.
Beberapa orang lebih memilih menjadi entrepreneur karena didasari pada beberapa alasan. Seperti jam kerja yang fleksibel, bisa bekerja tanpa tekanan dan bebas berkreasi tanpa batas. Agaknya saya menjadi sepakat dengan ungkapan “Lebih baik jadi bos di usaha sendiri meskipun kecil daripada ikut orang lain meskipun perusahaan besar.”
Tidak! Saya tidak mengatakan kalau bekerja di warung kopi (kafe) atau di rumah itu salah. Tapi, beranikah kalian menjamin saat di warung kopi konsentrasi dapat bertahan tingkat tinggi? Atau rumah yang terhindar dari virus ngantuk serta jauh dari gangguan anak yang ingin ikutan bekerja? Jika ada sebuah tempat yang lebih kondusif, comfortable dan ajang bersinergi, why not?
Coworking space merupakan sebuah tempat berkumpulnya para entrepeneur (mulai dari freelance, blogger, desainer, blogger traveller, startup dan sebagainya) yang saling berbagi dan bersinergi bersama. Tidak hanya bagi mereka yang sudah bekerja, kalian yang belum bekerja atau mahasiswa, dapat turut bergabung untuk menambah wawasan sekaligus membangun relasi.
Bayangkan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli atau menyewa sebuah ruko ataupun kantor? Belum lagi biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk peralatan kerja didalamnya: wifi, alat kantor, listrik, meja dan kursi. Daripada pengeluaran semakin deras akan lebih baik jika dialokasikan untuk hal yang lebih penting lainnya, kan?
Coba bandingkan dengan coworking space yang sudah komplit dan mendukung ekosistem bisnis dibanderol dengan harga terjangkau sesuai kebutuhan. Pun sudah lengkap dengan fasilitasnya mulai dari internet berkecapatan kencang, peralatan kantor, tanpa bayar listrik hingga secangkir kopi yang siap menjadi teman bercerita bersama kolega. Sudah jelas, coworking space lebih rendah biaya.
Jaringan atau networking sangat mahal harganya di era persaingan bisnis yang kejam. Pada mereka yang datang dari berbagai latar belakang dan bisnis yang berbeda dapat menjadi sumber ilmu baru. Tak sekedar bertukar kartu nama dan menggelar makan siang bersama, tapi juga saling bertukar ide, gagasan, dan memotivasi.
Beberapa coworking space rutin menggelar workshop (weekly event) dan gathering untuk semakin memperkuat relasi. Tempat kerja pribadi belum tentu dapat relasi secara masif.
Para pengusaha sering memunculkan ide-ide brilian pada waktu yang tak diduga. Artinya, tidak bisa dipaksa harus muncul ide karena butuh banyak waktu untuk berkontemplasi. Inilah yang menjadi sebuah keuntungan menggunakan coworking space karena jadwal yang lebih fleksibel.
Katakan merdeka jika sebelumnya kalian adalah seorang karyawan yang dikekang dalam hal pakaian. Misalnya harus berbaju putih berdasi memakai pantofel dan lain sebagainya. Formal dan justru bikin sebal?
Banyak yang lebih suka bekerja sambil duduk di sofa, ada yang lebih nyaman duduk di meja model persegi. It’s about your choice. Semua pengguna bebas mencari tempat di semua sudut coworking space sesuai selera pribadi. Beberapa coworking space juga menawarkan ruang pertemuan khusus yang dapat booking ruangan untuk meeting.
Jangan lupa ada rak-rak buku yang berisi ilmu dunia bisnis bagi yang haus pengetahuan atau ada secangkir kopi untuk mengawali ngobrolmu. Aneka hiburan dan permainan juga ada untuk membuat rileks.
Melihat orang-orang beinteraksi dan bekerja secara produktif akan menambah semangat dalam bekerja. Daripada hanya duduk sendirian di rumah atau tempat kerja pribadi, maka di coworking space menjadi tempat terbaik untuk menginspirasi dan terinspirasi oleh orang-orang di sekitar.
Belum lagi, desain ruangan juga sudah dioptimalkan untuk merangsang produktivitas. Mulai dari warna bangunan, bahan furniture, aksesoris hingga pencahayaan. Jangan salah ada tumbuhan hijau di dalam ruangan yang membuat mata kembali segar.
Bertemu dengan mereka yang punya keahlian di berbagai bidang menjadi peluang terbukanya kolaborasi sekaligus potensi klien baru. Beda halnya dengan ruang kerja pribadi yang isinya hanya seorang diri.
Saling berkolaborasi sangat bagus untuk melebarkan sayap bisnis, terutama para penggagas startup. Simbiosis mutualisme dapat kalian ciptakan dengan bebas kepada siapa saja. Tak perlu jauh, temukan mereka yang ada disekitar meja coworking spacemu!
Apalah jadinya jika coworking space tidak ditopang dengan fasilitas yang mumpuni. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Ev Hive.
Dengan beragam fasilitas yang ada, para coworker bisa menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bekerja, sebut saja:
High speed internet : menunjang proses upload dan download dengan lancar tanpa batas.
Salah satu aspek penting dalam memilih coworking space adalah sesuai dengan kebutuhan.
Jika kalian tipe pekerja yang sering berpindah-pindah lokasi kerja, maka opsi Daily Pass dapat menjadi pilihan. Ada juga Dedicated Desk yang cocok untuk 1-10 orang dengan kelengkapan komputer dan printer, dan loker untuk kebutuhan pengarsipan. Dan masih banyak lagi pilihan-pilihan plans yang dapat kalian pilih sesuai kebutuhan.
EV Hive memiliki member platform tersendiri dimana kamu bisa berinteraksi dengan coworker lain, booking ruangan untuk meeting, membayar membership kamu, serta tetap update dengan promosi dari EV Hive. Karena bebasis online jadi semakin mudah, bukan? Daftar aja disini.
EV Hive dan Pemprov DKI bekerjasama dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem teknologi yang lebih produktif dan berkelanjutan sehingga dapat memperbaiki ekonomi secara keseluruhan. Tidak heran jika pemerintah DKI Jakarta mendukung EV Hive sebagai sarana pengembangan startup dari kota Jakarta.
Sinergi pemerintah dan EV Hive diharapkan akan memunculkan startup-startup baru yang mampu bermanfaat bagi warga Jakarta khususnya. Sesuai visi yang antara lain keinginan untuk memperkuat hubungan sekaligus menjembatani antara penggiat startup digital dengan pemerintah, terutama pihak regulator.
Hal lain yang membedakan EV Hive dengan coworking space lain adalah adanya dua program unggulan yakni Student Ambasador dan EV Classes.
Di Student Ambasador mencari para putra-putri Indonesia terbaik untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka dan keterampilan teknis yang telah diajarkan di kampus. Sedangkan EV Classes membuka kesempatan untuk terhubung dengan mitra dan anggota EV Hive sehingga mendapatkan wawasan baru yang tidak ada di tempat lain.