Kita Tidak Sama Tapi Dukung Bersama Asian Games 2018

Seperti yang sudah kita ketahui, Asian Games 2018 sudah didepan mata. Kutahu engkau berjuang sangat keras untuk bisa mengibarkan merah putih di puncak tertinggi nanti. Dari pagi hingga malam engkau berlatih dan berlatih demi mempersembahkan permainan terbaik. Semua itu kau lakukan untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia lewat olahraga. Apalagi sebagai tuan rumah, sudah sepatutnya menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia itu bisa. Kita adalah bangsa yang hebat!

Meski demikian, jangan terlalu terbebani dengan target kemenangan. Namanya permainan, saya siap mendukungmu disaat menang atau kalah. Perjuanganmu untuk mengharumkan Indonesia itu sudah luar biasa. Yang terpenting, berjuanglah semaksimal mungkin. Nikmati pertandingan yang ada. Masalah hasil, pikir belakangan. Menang disanjung, kalah tetap didukung. Mari #dukungbersama.

Wahai atlet Indonesia yang sangat kubanggakan!
Mungkin sebagian dari kalian ada yang punya media sosial. Beberapa kali saya menjumpai komentar negatif para warganet yang tidak beretika. Apakah engkau tersinggung dengan ulah mereka? Saran saya, fokuslah pada kekuatan dan kemampuan yang ada dalam dirimu. Tidak perlu sibuk membalas komentar mereka. Masih ada hal penting yang harus engkau lakukan.

Bungkam nyinyiran warganet dengan prestasi agar mereka sadar. Batu karang tidak mungkin kuat tanpa proses yang panjang. Begitupun untuk menjadi juara butuh proses jatuh bangun. Tidak ada proses yang instan menuju tangga juara. Kami siap bersorak untuk mendukung disaat kalah atau menang.

Ingat! Kita hebat karena kita bhinneka. Keberagamaan yang ada di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Akan ada warna-warni perbedaan yang terpancar indah tanpa perlu terpecah belah. Apalagi jika engkau berada dalam sebuah tim yang berasal dari latar belakang berbeda. Perbedaan bukan menjadi persoalan selama kita bisa menghargai perbedaan.

Menghormati perbedaan bukan berarti harus menjadi sama. Kita tidak sama, kita kerjasama. Saat berhasil mencapai kemenangan, silakan luapkan rasa syukur sesuai dengan kepercayaanmu.

Bukankah begitu indah saat menyaksikan ada yang sujud syukur, sedangkan teman yang lain membuat salib atau berdoa sesuai kepercayaannya. Itu menjadi contoh toleransi yang menjadi contoh bagi saya dan suporter Indonesia lainnya untuk sama-sama berdamai dengan keberagamaan. Tidak perlu menyalahkan perbedaan yang merupakan hakikat dari hidup harmonis.

Optimislah, wahai atlet Indonesia!
Ranking di atas kertas bukan jaminan untuk memperoleh kemenangan. Mungkin secara ranking, kau kurang diunggulkan dari lawan, namun bila usaha dan doa ditingkatkan maka tidak ada yang mustahil di lapangan. Segala kemungkinan bisa terjadi. Apalagi kau dapat tambahan energi dari supoter yang siap menyemangati. Asa kemenangan itu selalu ada bila diperjuangankan. Seharusnya beban ada di kubu lawan karena mereka harus meredam seluruh suporter Indonesia yang terkenal fanatik. Kami siap berdiri dibelakangmu!

Saya hanya bisa mendukung dan berdoa, masalah menang atau kalah mari diterima lapang dada. Bagi saya, menghujat bukan menjadi solusi, justru semakin memperburuk situasi. Mulai sekarang, saya dan suporter Indonesia lainnya harus berjiwa ksatria dalam menerima hasil yang ada.

Semoga Indonesia bisa sukses sebagai tuan rumah dan berjaya arena. Atlet-atletnya mampu berprestasi dan semua negara yang berpartisipasi merasa puas dalam balutan sportifitas. Menyebar energi untuk menyalakan semangat juara harus digelorakan. Sebagaimana terpancar dari Logo Asian Games 2018 yang mencerminkan matahari sebagai sumber energi yang menyebar ke delapan jalur ke seluruh Asia.

Kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun kalian berada, apapun warna kulit kalian, apapun nama suku kalian, tanpa memandang apa agama kalian, mari bersatu untuk memberikan dukungan dalam suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018. Kesempatan menjadi tuan rumah harus menjadi pembuktian sekalipun Indonesia penuh keberagaman namun tetap dalam bingkai persatuan.