foto by d-onenews.com |
Surabaya bukanlah kota baru dalam ranah Smart City. Kiprahnya sudah ada sejak 2002 dengan memiliki elektronik SDM untuk tes CPNS, dan semua prosesnya melalui online. Tidak heran beragam prestasi sudah ditorehkan seperti Kota Smart City Terbaik 2016. Konsep smart city yang diusung Surabaya terus dikembangkan agar semakin menghadirkan tata kelola kota yang baik. Apalagi diprediksi pada tahun 2045, sekitar 85% orang akan berpindah ke kota.
Surabaya menjadi contoh kota atau kabupaten lain untuk turut bergabung pada Gerakan 100 Smart City. Dalam dua tahun ke depan pemerintah akan memilih 75 kota/kab lain untuk mewujudkan 100 smart city di Indonesia pada 2019. Pemilihan kota/kabupaten program menuju 100 smart city akan diukur terlebih dahulu kesiapan visi, regulasi, SDM serta potensi daerahnya. Selain itu, ada indikator-indikator yang digunakan dalam pemilihan smart city seperti: indeks kota hijau, Indeks kinerja pemerintah daerah, kemampuan keuangan daerah dan indeks kota berkelanjutan.
Saya optimis apabila GO TRASH ini diterapkan di Surabaya, maka akan mendapatkan antusias dari masyarakat yang besar. Isu lingkungan memang menjadi masalah yang serius bagi pemerintah Surabaya. Apalagi sebagai kota metropolitan, tata kelola sampah harus dikelola secara terpadu.
GO TRASH adalah sebuah aplikasi yang memfasilitasi masyarakat untuk menjual sampahnya kepada para UMKM yang butuh pasokan sampah plastik sebagai bahan produk kreatif. Aplikasi ini terintergrasi dengan para driver ojek yang nantinya menjemput sampah ke rumah masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, masyarakat hanya tinggal mengumpulkan saja tanpa perlu menyetorkan atau menjual sendiri.
Beberapa fitur yang ada dalam aplikasi ini sebagai berikut:
Setelah sampah terkumpul dan dipilah, maka masyarakat dapat menggunakan fitur jemput sampah. Artinya, akan ada semacam driver yang akan datang ke rumah dengan tujuan mengambil sampah tersebut. Nantinya sampah tersebut akan diberikan pada pihak umkm untuk daur ulang menjadi produk berdaya jual. Tentu ada batas jumlah sampah minimum untuk efektivitas dalam praktiknya.
Pada praktiknya, Alur GO TRASH terdiri dari 5 tahapan yang saling ketergantungan. Masyarakat disini diharapkan berperan aktif dalam mengumpulkan sampah sehari-hari sehingga tidak membuangnya sembarangan. Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan aplikasi ini maka reward pun diberikan. Berikut alur lengkap GO TRASH ini:
Ide yang baik tentu butuh rancangan implementasi yang matang pula. Hal ini dilakukan agar masyarakat punya awareness sehingga tergerak hati untuk menggunakan aplikasi GO TRASH. Setidaknya ada tiga tahapan sosialisasi yang dilakukan sebagai berikut:
Gerakan Peduli Sampah Plastik
Semoga aplikasi GO TRASH ini dapat diimplementasikan Pemerintah Kota Surabaya khususnya, dan kota atau kabupaten lain untuk semakin mewujudkan Smart City di Indonesia. Adanya Smart City akan membuat tata kelola menjadi lebih baik dan terpadu. Dan lagi-lagi, masyarakat yang akan diuntungkan. #Menuju100SmartCity
Ini ideku untuk Surabaya Smart City, kalian punya ide lain untuk kotamu?
Boleh tulis di kolom komentar, guys!