“Sampean (kamu) mau nyari cewek ya, Mas?”
Traveling ke Gang Dolly |
Dalam alat produksinya, ada sekitar 15 unit mesin jahit berjajar dan 3 unit mesin pemotong bahan sepatu. Total pegawainya sekitar 20 orang, didominasi perempuan utamanya warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly. Mereka tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) “Mampu Jaya”. Meski biasanya hari Minggu mereka libur, kali ini mereka lembur untuk menyelesaikan pesanan. Terlihat mereka sangat cekatan dalam merapikan detail demi detail produk sandalnya. Rapih banget hasilnya!
Baca juga: Tips Beli Sepatu Online
Berbicara masalah omset, KUB Mampu Jaya bisa mendapatkan rata-rata Rp 30-35 juta/bulan. Meski baru berjalan sekitar 4 tahun, nyatanya UKM ini telah secara nyata memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya mereka yang terdampak penutupan eks lokalisasi Dolly. Tentunya keterampilan dalam membuat produk dan sepatu tidak didapat secara instan. Mereka dulu pernah ikut pelatihan dari BPPI langsung dan di-training selama satu bulan.
sumber foto: Ram Surahman/enciety.co |
KUB Mampu Jaya hanya salah satu contoh #BukaInspirasi dari eks lokalisasi Dolly. Masih ada beberapa UMKM lain di eks lokalisasi Dolly seperti tempe “Bang Jarwo”, batik “Putat Jaya”, konveksi, sablon, bandeng, manik-manik, samiler Samijaya (kerupuk singkong), minyak rambut, dan lainnya.
Mengutip dari tempo.co pada 2015 lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memasukkan 750 pelaku usaha kecil menengah pahlawan ekonomi (UKM PE) Surabaya di Bukalapak.com. Jumlah tersebut akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Perpaduan antara kemauan untuk maju dan dukungan berbagai pihak adalah kunci eksistensi dari UMKM tersebut. Memang sudah sepatutnya UMKM Go Online bersama Bukalapak agar semakin melebarkan sayap.
Hadirnya Bukalapak sebagai marketplace sangat memudahkan setiap orang untuk menjadi wirausahawan. Tak harus mendirikan sebuah toko secara fisik untuk bisa berjualan. Dibanding membuat website sendiri, menggunakan marketplace seperti Bukalapak punya lebih banyak kelebihan seperti marketnya sudah jelas, menggunakan dana bersama, dan disupport bagian promosinya. Cara upload barang jualan ke Bukalapak sendiri juga nggak ribet.
Saya sendiri percaya jika Bukalapak terus berinovasi agar terus memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pelapak dan pembeli. Jika boleh, saya ada ide untuk Bukalapak yaitu fitur #BukaVideoCall. Memang sih terkesan aneh tapi sebenarnya fitur video call nanti dapat mempermudah komunikasi antara pelapak dan pembeli. Pembeli dapat melihat langsung kondisi barang dan bertanya-tanya secara lebih maksimal. Menurut saya sih fitur ini akan membantu para pembeli yang mungkin kadang masih ragu dalam memutuskan pembelian.
Sebagai warga negara yang baik, yang perlu kita-kita ini dilakukan adalah turut membeli produk-produk dalam negeri. Cintailah produk-produk dalam negeri karena itu bentuk upaya nyata menguatkan nilai Rupiah kita. Caranya dengan belanja produk UKM Indonesia di Bukalapak karena merdeka dari mahal.
Gang Dolly aja bisa, kamu juga bisa!